
Perjalanan Karir Taylor Swift Dari Awal Hingga Kini
Taylor Swift adalah salah satu penyanyi dan penulis lagu paling sukses di dunia, dengan karir yang telah berkembang pesat sejak debutnya sebagai penyanyi country remaja hingga menjadi ikon pop global. Perjalanan karirnya ditandai dengan kemampuan luar biasa untuk menulis lagu yang menggugah emosi, beradaptasi dengan tren musik, dan membangun hubungan kuat dengan penggemarnya. Berikut adalah perjalanan karir Taylor Swift dari awal hingga kini:
Awal Karir dan Debut Country (2006-2008)
Taylor Swift lahir pada 13 Desember 1989, di Reading, Pennsylvania, dan mulai menunjukkan minat pada musik sejak kecil. Dia mulai menulis lagu di usia muda dan sering tampil di berbagai acara lokal. Pada usia 14 tahun, keluarganya pindah ke Nashville, Tennessee, pusat musik country, untuk mendukung impiannya menjadi penyanyi.
Pada tahun 2006, Swift merilis album debut self-titled-nya, Taylor Swift, di bawah label Big Machine Records. Album ini segera menarik perhatian publik dengan singel “Tim McGraw”, yang mencapai kesuksesan di tangga lagu country. Taylor Swift dipuji atas kemampuannya menulis lagu yang relatable, meskipun masih remaja saat itu. Lagu-lagu lain seperti “Teardrops on My Guitar” dan “Our Song” juga menjadi hit, menjadikan Swift bintang baru di dunia musik country.
Album ini terjual lebih dari 5 juta kopi, menjadikan Swift sebagai salah satu artis country wanita yang paling menjanjikan pada saat itu.
Kesuksesan di Musik Country: Fearless (2008-2010)
Swift benar-benar mencapai ketenaran besar dengan album keduanya, Fearless, yang dirilis pada tahun 2008. Album ini menggabungkan elemen country dengan pop, menarik audiens yang lebih luas. Hits seperti:
- “Love Story”
- “You Belong with Me”
- “White Horse”
membuat Swift menjadi fenomena global. “Love Story” dan “You Belong with Me” bahkan mencapai sukses di tangga lagu pop, menandakan transisi Swift dari musik country ke pop crossover. Ini dapat bermanfaat bagi mereka yang ingin segera mendapatkan kemenangan mereka dan mungkin memiliki strategi khusus untuk mendapatkan uang tunai. Namun, beberapa negara bagian memiliki batasan mengenai opsi pembayaran sekaligus. Ada kemungkinan pemenang jackpot dengan hadiah yang lebih besar mendapatkan kemenangan zeus slot online mereka sebagai Anuitas.
Album ini meraih penghargaan Grammy Award untuk Album of the Year pada tahun 2010, menjadikannya wanita termuda yang pernah memenangkan kategori tersebut. Fearless terjual lebih dari 10 juta kopi di seluruh dunia, mengukuhkan posisi Swift sebagai bintang internasional.
Perubahan Menuju Pop: Speak Now dan Red (2010-2013)
Swift melanjutkan kesuksesannya dengan album ketiga, Speak Now (2010), di mana dia menulis semua lagu sendiri. Album ini memperlihatkan lebih banyak kedewasaan dalam penulisan lagu dan musik, dengan hit seperti:
- “Mine”
- “Back to December”
- “Mean”
Album ini berhasil menduduki puncak tangga lagu Billboard 200 dan terus menunjukkan kemampuan Swift dalam menyeimbangkan akar country-nya dengan elemen pop.
Pada tahun 2012, Swift merilis album keempatnya, Red, yang menandai pergeseran besar ke arah musik pop. Lagu “We Are Never Ever Getting Back Together” menjadi hit pop pertamanya yang meraih nomor satu di Billboard Hot 100, sementara “I Knew You Were Trouble” memperkenalkan lebih banyak elemen elektronik dan dubstep ke musiknya.
Red memperlihatkan transisi Swift menuju genre pop, dengan tema-tema yang lebih kompleks tentang cinta, patah hati, dan kedewasaan. Album ini juga menghasilkan singel populer seperti “22” dan “All Too Well”, yang kemudian menjadi salah satu lagu favorit penggemar.
Transformasi Pop Penuh: 1989 (2014-2016)
Pada tahun 2014, Taylor Swift merilis album kelimanya, 1989, yang merupakan peralihan penuh ke musik pop. Album ini terinspirasi oleh suara synth-pop era 1980-an dan mengubah citra Swift sebagai bintang pop global.
Lagu-lagu seperti:
- “Shake It Off”
- “Blank Space”
- “Style”
- “Bad Blood”
mendominasi tangga lagu di seluruh dunia. 1989 meraih Grammy Award untuk Album of the Year pada tahun 2016, menjadikan Swift wanita pertama yang memenangkan penghargaan ini dua kali. Album ini terjual lebih dari 10 juta kopi secara global dan melambungkan Swift menjadi salah satu artis terlaris di dunia.
1989 memperlihatkan Taylor Swift sebagai sosok yang mampu beradaptasi dengan tren musik, sekaligus mempertahankan kemampuan lirik yang kuat. Dengan citra baru yang lebih modern, Swift juga menarik lebih banyak penggemar di seluruh dunia.
Konflik Publik dan Album Reputation (2017-2018)
Tahun-tahun berikutnya, Swift mengalami konflik dengan beberapa selebriti, termasuk dengan rapper Kanye West dan istrinya Kim Kardashian, yang menciptakan ketegangan di media sosial. Kontroversi ini memengaruhi perilisan album Swift berikutnya, Reputation, yang keluar pada tahun 2017.
Reputation menampilkan sisi yang lebih gelap dan lebih agresif dari Taylor Swift, baik dalam lirik maupun musiknya. Lagu-lagu seperti:
- “Look What You Made Me Do”
- “…Ready for It?”
- “End Game”
mencerminkan kemarahan dan perasaan balas dendam. Meskipun reputasi Swift dalam kehidupan publik sedang diuji, album ini tetap sukses besar, debut di nomor satu di berbagai negara dan terjual lebih dari 4 juta kopi.
Reputation juga menunjukkan bahwa Swift mampu memanfaatkan kontroversi publik untuk menginspirasi musiknya, menciptakan narasi yang kuat dalam karirnya.
Era Baru dan Independensi: Lover, Folklore, dan Evermore (2019-2021)
Pada tahun 2019, Swift merilis album Lover, yang lebih cerah dan romantis, dengan tema-tema cinta, kebebasan, dan introspeksi. Lagu-lagu seperti “Me!”, “You Need to Calm Down”, dan “Lover” menampilkan sisi yang lebih optimis dan lembut dari Taylor Swift. Album ini diterima dengan baik secara komersial dan kritik, menunjukkan kemampuan Swift untuk terus berinovasi.
Pada tahun 2020, Swift mengejutkan dunia dengan merilis dua album indie-folk yang sangat introspektif, Folklore dan Evermore, di tengah pandemi COVID-19. Kedua album ini menampilkan suara yang lebih minimalis, menekankan penulisan lagu yang mendalam, dan jauh dari produksi pop besar-besaran yang biasanya identik dengan Swift. Folklore meraih Grammy Award untuk Album of the Year pada tahun 2021, membuat Swift menjadi satu-satunya artis wanita yang memenangkan penghargaan ini tiga kali.
Lagu-lagu seperti “Cardigan”, “Exile”, dan “Willow” mendapatkan pujian karena kepekaan emosional dan pengembangan karakter yang lebih matang dalam penulisan lagu Swift.
Proyek Rekaman Ulang: Fearless (Taylor’s Version) dan Red (Taylor’s Version) (2021-2023)
Sejak 2021, Taylor Swift juga memulai proyek ambisius untuk merekam ulang album-album lamanya setelah masalah hukum dengan mantan label rekamannya, Big Machine Records, yang menjual hak master musik Swift tanpa persetujuannya. Swift mulai merilis ulang album-album lamanya dengan label “(Taylor’s Version)”, dimulai dengan Fearless (Taylor’s Version) dan Red (Taylor’s Version).
Proyek ini tidak hanya meningkatkan penjualan album lamanya, tetapi juga memperkuat kontrol Swift atas karya-karyanya dan menunjukkan kekuatan independensi dalam industri musik.
Taylor Swift Kini
Hingga kini, Taylor Swift terus menjadi salah satu artis paling berpengaruh di dunia. Dia terus bereksperimen dengan suara musik yang berbeda, baik itu pop, folk, country, atau rock alternatif, sambil mempertahankan kemampuan lirik yang kuat dan beresonansi. Dia juga tetap menjadi panutan bagi banyak penggemar karena kemampuannya untuk tetap relevan dan mempertahankan kontrol atas karirnya dalam industri yang keras.
Kesimpulan
Perjalanan karir Taylor Swift dari penyanyi country remaja hingga ikon pop global adalah kisah tentang evolusi artistik yang tak terbantahkan. Melalui berbagai genre, konflik publik, dan transformasi personal, Swift telah membuktikan dirinya sebagai salah satu penyanyi-penulis lagu paling berbakat dan sukses dalam sejarah musik modern.

Daftar Selebriti Yang Perduli Terhadap Lingkungan
Earth Day yang dirayakan tiap 22 April yakni waktu yang pas untuk memikirkan kelangsungan hidup bumi. Saat merasa lengah, rasanya lega dikala mengenal bahwa sebagian selebriti unggulan juga melaksanakan hal yang sama. Seperti para selebriti berikut yang menerapkan influence-nya untuk bumi ini.
Miranda Kerr
Kesadaran lingkungan figur yang satu ini terinspirasi dari masa kecilnya di Australia, di mana ia dikelilingi alam hijau organik. Sesudah membeli rumah di Malibu pada tahun 2014, mantan istri Orlando Bloom tersebut merenovasi rumahnya menjadi se-hijau mungkin. Ia mempunyai kebun untuk menanam sayurannya sendiri. Kekasihnya, Evan Spiegel, membelikannya sebuah mesin bernama Skywater 300, yang menarik air dari udara untuk mengurangi pengaplikasian air tanah. Janjinya dengan lesung pipit manis ini juga meluncurkan produk skincare, KORA Organics, pada tahun 2009.
Leornardo DiCaprio
Wajah Leo tak asing lagi di kalangan penggiat lingkungan. Di tahun 1998, ia mendirikan Leornardo DiCaprio Foundation yang konsentrasi pada penyebaran informasi mengenai kesadaran lingkungan, pemanasan global, dan energi yang dapat diperbaharui. Pria Titanic ini juga berusaha hidup ramah lingkungan dengan menerapkan panel surya di rumahnya dan mengendarai mobil elektrik. Kecuali itu, ia juga terlibat dalam bermacam dokumenter seputar lingkungan seperti The 11th Hour, Cowspiracy, dan Before the Flood. Jangan lupakan juga pidatonya di atas panggung dikala memenangkan piala Oscar pertamanya di tahun 2016. So selfless!
Jessica Alba
Sesudah melahirkan buah hati pertamanya di tahun 2008, Jessica terdorong untuk mendirikan sebuah perusahaan yang menjual produk-produk non-toxic untuk bayi dan orang tua. Ia akibatnya meluncurkan The Honest Company pada tahun 2011 dengan produk utamanya yakni popok bayi. Perusahaan ini menjamin produk yang bebas kimia dan penghasilannya banyak yang disumbangkan. Pada tahun 2013, aktris ini mdcgadog.com merilis buku The Honest Life yang menyebutkan pengalamannya dalam menghindari bahan-bahan kimia.
Emma Watson
Saat berjalan di atas red carpet, Emma Watson selalu tampil anggun dan chic. Melainkan pakaiannya lebih dari sekedar menawan. Janjinya pintar ini mengajak penggemarnya untuk meniru perjalanannya dalam merilis film Beauty and the Beast melewati akun Instagram yang bernama The Press Tour. Dalam tiap post, ia menjelaskan cerita, sejarah, dan bagaimana baju tersebut menjunjung kelangsungan lingkungan. Kecuali yakni menerapkan baju yang sustanaible dan eco-friendly. Amazing!
Justin Timberlake
Kecuali pintar nyanyi dan dance, JT juga gemar bermain golf. Saat lapangan golf daerah ibunya menikah terancam ditutup untuk diwujudkan area pembangunan, suami dari Jessical Biel ini lantas membelinya. Ia pun merenovasinya agar lebih eco-friendly. , fasilitas golf Mirimichi menerapkan energi dan pestisida yang minimal. Upayanya ini tak sia-sia karena The Golf Environment Organization memberikan Mirimichi sertifikasi ‘green,’ penghargaan pertama yang diterima lapangan golf Amerika.

Perjalanan Karir 50 Cent Dari Awal Hingga Kini
50 Cent, nama asli Curtis James Jackson III, adalah seorang rapper, aktor, produser, dan pengusaha asal Amerika Serikat. Ia menjadi terkenal pada awal 2000-an dengan gaya rapnya yang penuh energi dan lirik yang sering menceritakan kisah hidupnya di jalanan yang keras. Berikut adalah perjalanan karir 50 Cent dari awal hingga kini:
1. Kehidupan Awal dan Perjuangan di Musik
Curtis Jackson lahir pada tanggal 6 Juli 1975 di Queens, New York City. Kehidupannya penuh dengan tantangan sejak kecil, dibesarkan oleh ibunya yang terlibat dalam perdagangan narkoba, sebelum dia meninggal ketika Jackson masih sangat muda. Setelah kematian ibunya, Jackson beralih ke dunia kriminal di usia remaja, termasuk terlibat dalam perdagangan narkoba.
Selama periode ini, ia mulai tertarik pada musik rap sebagai cara untuk keluar dari kehidupan jalanan. Pada akhir 1990-an, ia mulai membuat nama di kancah hip-hop underground. Album pertamanya yang tidak dirilis secara resmi, “Power of the Dollar” (1999), menarik perhatian industri, terutama melalui singel “How to Rob,” yang menjadi hit di kalangan penggemar rap dan dikenal karena liriknya yang mencemooh beberapa artis besar di industri.
Namun, di tengah popularitas yang mulai tumbuh, 50 Cent ditembak sebanyak sembilan kali pada tahun 2000 dalam sebuah serangan di luar rumah neneknya. Serangan itu hampir merenggut nyawanya, tetapi dia berhasil sembuh, meskipun membutuhkan waktu panjang untuk pulih.
2. Terobosan Besar: “Get Rich or Die Tryin’” (2003)
Setelah sembuh dari penembakan, 50 Cent menemukan kesuksesan besar melalui dukungan dari dua ikon hip-hop: Eminem dan Dr. Dre. Eminem menemukan mixtape 50 Cent dan tertarik pada bakat serta kisah hidupnya. Ini membawanya ke kontrak dengan label rekaman milik Eminem, Shady Records, dan Dr. Dre, Aftermath Entertainment.
Pada tahun 2003, 50 Cent merilis album debut besar pertamanya, “Get Rich or Die Tryin’”, yang menjadi fenomena besar di dunia musik. Album ini mencetak hit-hit besar seperti:
- “In da Club” – Lagu ini menjadi salah satu lagu paling populer tahun 2003 dan tetap ikonik hingga kini.
- “21 Questions”
- “P.I.M.P.”
Album ini terjual lebih dari 12 juta kopi di seluruh dunia dan menjadikan 50 Cent sebagai bintang internasional. Gaya rapnya yang agresif, dipadukan dengan lirik yang menggambarkan kerasnya kehidupan jalanan, membawanya ke puncak industri musik.
3. Kesuksesan G-Unit dan Karir Musik Lanjut
Setelah kesuksesan solonya, 50 Cent memperkuat posisinya di industri musik dengan membentuk grup rap G-Unit, bersama Lloyd Banks, Tony Yayo, dan Young Buck. Mereka merilis album “Beg for Mercy” pada tahun 2003, yang juga sukses secara komersial.
Album kedua 50 Cent, “The Massacre” (2005), melanjutkan kesuksesannya, dengan hits seperti:
- “Candy Shop”
- “Just a Lil Bit”
- “Disco Inferno”
The Massacre terjual lebih dari satu juta kopi di minggu pertama dan menjadi salah satu album terlaris tahun itu. Dengan dua album besar, 50 Cent secara resmi menjadi salah satu rapper paling dominan di dunia.
Namun, setelah album-album berikutnya seperti “Curtis” (2007) dan “Before I Self Destruct” (2009), popularitas musiknya mulai menurun, meskipun ia masih tetap sukses secara komersial. Lagu-lagu seperti “Ayo Technology” dan “I Get Money” tetap menjadi hit, tetapi tidak mencapai kesuksesan seperti album-album pertamanya.
4. Ekspansi ke Dunia Bisnis
Salah satu faktor penting dalam perjalanan karir 50 Cent adalah kemampuannya untuk beradaptasi dan mengembangkan bisnis di luar musik. Salah satu langkah bisnis paling cerdasnya adalah investasi di Vitamin Water. Pada tahun 2004, 50 Cent menandatangani kesepakatan dengan perusahaan Glaceau, pemilik Vitamin Water, yang memberikan saham perusahaan kepadanya. Ketika perusahaan itu dijual ke Coca-Cola pada tahun 2007, 50 Cent memperoleh keuntungan besar, yang dilaporkan bernilai sekitar $100 juta.
Selain Vitamin Water, 50 Cent juga memiliki berbagai usaha lain, termasuk:
- G-Unit Records: Label rekaman yang mendukung artis seperti Lloyd Banks dan Tony Yayo.
- G-Unit Clothing: Lini pakaian yang sukses di awal 2000-an.
- Usaha film: Ia memulai G-Unit Films dan terlibat dalam produksi beberapa film.
5. Karir Akting
50 Cent juga merambah dunia akting. Debut filmnya datang pada tahun 2005 dengan film “Get Rich or Die Tryin’”, sebuah film semi-autobiografis yang menceritakan kisah hidupnya. Meskipun film ini mendapat ulasan campuran, ia terus mengembangkan karir aktingnya dengan muncul di film-film lain seperti:
- “Home of the Brave” (2006)
- “Righteous Kill” (2008), di mana ia beradu akting dengan Al Pacino dan Robert De Niro.
- “Escape Plan” (2013), bersama Sylvester Stallone dan Arnold Schwarzenegger.
Namun, kesuksesan terbesar 50 Cent di dunia akting dan produksi datang melalui serial televisi “Power”. Ia menjadi produser eksekutif dan juga membintangi serial ini, yang tayang di Starz mulai 2014 hingga 2020. Serial ini mendapatkan popularitas besar dan diakui sebagai salah satu serial TV hit di jaringan kabel premium. Anda dapat memanfaatkan pemulihan psikologis ini dengan mengunjungi Situs Agen Link Slot RajaZeus Paling Gacor Hari Ini Terbaru Dan Resmi pada hari Senin, yang menawarkan jeda dari rutinitas harian dan menambah kegembiraan di awal minggu. Kesempatan untuk mencoba keberuntungan dan kemungkinan menang raja zeus dapat menjadi motivator yang kuat dan memberikan kesan positif untuk hari-hari mendatang.
6. Bangkit Kembali dan Kontroversi
Meskipun sukses di banyak bidang, 50 Cent juga menghadapi tantangan finansial, termasuk mengajukan kebangkrutan pada 2015 setelah menghadapi tuntutan hukum besar. Namun, ia mampu bangkit kembali, dan terus mengembangkan bisnis serta karirnya di dunia hiburan.
Pada tahun 2021, ia pindah ke Houston, Texas, dan memperluas kegiatan bisnisnya di sana, termasuk memproduksi berbagai proyek televisi baru. 50 Cent juga tetap terlibat dalam musik, meskipun tidak seproduktif pada masa puncaknya.
7. Proyek Masa Kini
50 Cent terus berkembang sebagai produser TV dan film. Ia terlibat dalam beberapa spin-off dari “Power”, seperti “Power Book II: Ghost” dan “Power Book III: Raising Kanan”, yang sukses di jaringan Starz. Ia juga mengerjakan proyek-proyek baru di dunia hiburan dan tetap menjadi sosok berpengaruh dalam budaya pop dan bisnis.
Kesimpulan
50 Cent adalah contoh sempurna dari seorang artis yang tidak hanya mengandalkan bakat musik, tetapi juga kecerdasan bisnis dan kemampuan untuk beradaptasi. Dari rapper jalanan hingga menjadi mogul hiburan, ia telah membuktikan dirinya sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di industri hip-hop dan hiburan secara keseluruhan.

Perjalanan Karir Jhon Legend Dari Awal Hingga Kini
John Legend, yang lahir dengan nama asli John Roger Stephens pada 28 Desember 1978 di Springfield, Ohio, adalah seorang penyanyi, penulis lagu, produser musik, dan aktor yang terkenal di seluruh dunia. Kariernya mencakup berbagai genre musik seperti R&B, soul, dan gospel, dan dia telah menerima berbagai penghargaan atas bakatnya. Berikut ini adalah perjalanan karir John Legend dari awal hingga kini:
1. Masa Awal dan Pendidikan (1978-2000)
John Legend lahir dan dibesarkan dalam keluarga Kristen yang religius, dan musik gereja memainkan peran penting dalam kehidupan awalnya. Dia mulai belajar bermain piano pada usia 4 tahun dan menyanyi di paduan suara gereja saat masih kecil. Bakat musiknya berkembang dengan pesat, dan pada usia 12 tahun, dia sudah masuk SMA.
Legend kemudian melanjutkan pendidikannya di University of Pennsylvania, di mana dia belajar Bahasa Inggris dengan konsentrasi sastra Afrika-Amerika. Selama masa kuliahnya, Legend aktif terlibat dalam grup vokal Counterparts, di mana dia menunjukkan bakat vokalnya yang luar biasa. Pada masa ini, dia juga mulai tampil di klub-klub di sekitar Philadelphia, memperluas koneksi musiknya, termasuk bertemu dengan musisi seperti Lauryn Hill, yang memberinya kesempatan untuk bermain piano di lagu Everything is Everything dari album The Miseducation of Lauryn Hill.
2. Kolaborasi dan Awal Karir Musik Profesional (2001-2004)
Setelah lulus dari University of Pennsylvania, John Legend pindah ke New York dan mulai bekerja sebagai konsultan manajemen sambil mengejar karier musik. Dia tampil di berbagai acara dan mulai menarik perhatian orang-orang di industri musik. Selama periode ini, Legend membangun koneksi dengan beberapa tokoh penting dalam industri, termasuk Kanye West, yang baru saja memulai kariernya sebagai produser. Kanye tertarik dengan bakat Legend dan mulai bekerja dengannya pada sejumlah proyek.
Legend berperan sebagai vokalis latar dan musisi sesi untuk beberapa artis besar, termasuk Alicia Keys di lagu You Don’t Know My Name dan Jay-Z di album The Blueprint. Kolaborasinya dengan Kanye West, yang akhirnya memproduksi debut albumnya, menjadi kunci dalam memulai karir musiknya.
3. Debut Album: Get Lifted (2004-2006)
Pada tahun 2004, John Legend merilis album debutnya, Get Lifted, yang diproduksi oleh Kanye West melalui label rekaman GOOD Music. Album ini sukses besar secara komersial dan kritik, memenangkan Legend tiga Grammy Awards, termasuk Best New Artist pada tahun 2006. Singel seperti Ordinary People, Used to Love U, dan So High menjadi hits besar, dan menunjukkan bakat Legend sebagai penulis lagu yang mampu menggabungkan elemen soul klasik dengan sentuhan modern.
Album ini mengokohkan posisi John Legend sebagai salah satu artis R&B dan soul paling menjanjikan pada masanya. Gayanya yang terinspirasi oleh artis soul legendaris seperti Stevie Wonder dan Marvin Gaye memadukan unsur tradisional dan kontemporer, yang segera menarik perhatian audiens luas.
- Penghargaan: 3 Grammy Awards (termasuk Best New Artist)
- Hits Terbesar: Ordinary People, Used to Love U, So High
4. Kesuksesan Berkelanjutan dan Ekspansi Karir (2006-2012)
Setelah sukses besar dengan Get Lifted, John Legend melanjutkan karirnya dengan merilis album kedua, Once Again (2006), yang memperlihatkan perkembangan musikalnya dengan sentuhan jazz, soul, dan R&B yang lebih matang. Lagu Save Room dan Heaven menjadi hits dari album ini. Pada periode ini, Legend juga mulai terlibat dalam aktivisme sosial dan filantropi, khususnya dalam bidang pendidikan dan hak-hak sipil.
Pada tahun 2008, Legend merilis album ketiganya, Evolver, yang menampilkan perpaduan musik R&B dengan elemen elektronik. Lagu Green Light (featuring André 3000) dari album ini menjadi salah satu hits dance-pop terbesarnya dan memperlihatkan kesediaan Legend untuk bereksperimen dengan genre berbeda.
Selain karier musiknya, Legend juga mulai menunjukkan minat dalam dunia akting dan produksi. Dia terlibat dalam berbagai proyek film dan televisi, baik sebagai aktor maupun produser.
- Album Kedua: Once Again (2006)
- Album Ketiga: Evolver (2008)
- Singel Populer: Save Room, Green Light
5. Kesuksesan Besar dengan All of Me dan Pengakuan Dunia (2013-2016)
Pada tahun 2013, John Legend merilis album keempatnya, Love in the Future, yang termasuk salah satu lagu terbesar dalam karirnya, All of Me. Lagu ini ditulis sebagai dedikasi untuk istrinya, Chrissy Teigen, dan menjadi hit internasional, mencapai nomor satu di banyak negara dan menjadi lagu pernikahan populer di seluruh dunia.
All of Me menegaskan status John Legend sebagai artis global, dengan penjualan yang luar biasa dan penghargaan yang tak terhitung jumlahnya. Lagu ini juga memperlihatkan kepekaan Legend dalam menulis lagu cinta yang mendalam dan emosional.
- Hit Terbesar: All of Me
- Penghargaan: Grammy untuk Best R&B Performance
6. EGOT dan Proyek Film (2017-sekarang)
Pada tahun 2018, John Legend membuat sejarah ketika dia menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang mencapai status EGOT (Emmy, Grammy, Oscar, Tony). Legend meraih Emmy Award atas karyanya sebagai produser untuk produksi musikal Jesus Christ Superstar Live in Concert, di mana dia juga memerankan tokoh utama, Yesus Kristus. Dia sebelumnya sudah memenangkan Grammy, Oscar untuk lagu Glory (dari film Selma, 2014), dan Tony Award untuk perannya sebagai produser dalam drama Broadway Jitney (2017).
John Legend terus aktif dalam dunia musik, baik sebagai artis solo maupun kolaborator. Dia juga terus terlibat dalam aktivisme sosial, memperjuangkan hak-hak sipil, reformasi pendidikan, dan keadilan sosial.
- EGOT: Emmy, Grammy, Oscar, Tony
- Lagu Pemenang Oscar: Glory (dari film Selma, 2014)
7. Album Terbaru dan Kehidupan Pribadi
Pada 2020, Legend merilis album studio ketujuhnya, Bigger Love, yang diterima dengan baik oleh kritikus dan menampilkan sisi yang lebih positif dan penuh harapan di tengah masa sulit pandemi global. Legend juga aktif di media sosial dan sering berbagi tentang kehidupan pribadinya dengan istri Chrissy Teigen dan anak-anak mereka. Wanita dapat memilih sepatu hak tinggi untuk mempercantik penampilan mereka dan menambah keanggunan. Pilih sepasang sepatu hak yang nyaman namun bergaya baccarat yang melengkapi pakaian Anda dan sesuai untuk acara tersebut. Jika Anda lebih suka sepatu datar, pilih sepatu balet yang ramping atau sandal trendi yang mempertahankan tampilan mengilap.
- Album Terbaru: Bigger Love (2020)
- Aktivisme: Reformasi keadilan sosial, pendidikan
Kesimpulan
Perjalanan karir John Legend merupakan bukti dari bakat, kerja keras, dan dedikasi yang luar biasa. Mulai dari masa mudanya sebagai pianis dan penyanyi gospel, hingga menjadi artis global yang diakui di berbagai bidang, Legend telah memantapkan dirinya sebagai salah satu musisi paling berbakat dan berpengaruh dalam generasinya. Status EGOT-nya adalah bukti dari keberhasilannya di berbagai bidang seni, sementara komitmennya terhadap perubahan sosial dan keadilan menjadikannya figur yang dihormati di luar dunia hiburan.

Perjalanan Karir Eminem Dari Awal Hingga Kini
Eminem, nama panggung dari Marshall Bruce Mathers III, adalah salah satu rapper paling sukses dan berpengaruh dalam sejarah musik hip-hop. Dikenal dengan gaya rap yang cepat, lirik yang tajam, dan tema-tema kontroversial, Eminem berhasil mengubah wajah industri musik rap sejak debutnya pada akhir 1990-an. Berikut perjalanan karir Eminem dari awal hingga kini:
1. Masa Kecil dan Awal Kehidupan (1972-1996)
- Lahir di Missouri: Eminem lahir pada 17 Oktober 1972 di St. Joseph, Missouri, dan dibesarkan di Detroit, Michigan. Masa kecilnya penuh tantangan, termasuk kemiskinan, intimidasi di sekolah, dan hubungan yang sulit dengan ibunya.
- Awal Ketertarikan pada Musik: Eminem mulai tertarik pada rap saat remaja, terinspirasi oleh rapper seperti LL Cool J dan 2Pac. Ia memulai kariernya dengan tampil di berbagai kompetisi rap bawah tanah di Detroit.
- Struggle untuk Mendapatkan Perhatian: Sebagai rapper kulit putih dalam genre yang didominasi oleh orang Afrika-Amerika, Eminem menghadapi banyak skeptisisme di awal kariernya. Meskipun demikian, dia tetap gigih dan terus bekerja keras, tampil di berbagai tempat lokal dan memproduksi musik sendiri.
2. Debut Album dan Temuan oleh Dr. Dre (1996-1998)
- Debut Album – Infinite (1996): Album debut Eminem, Infinite, dirilis secara independen pada tahun 1996. Namun, album ini gagal menarik perhatian publik dan menerima kritik karena dianggap terlalu mirip dengan gaya rapper terkenal saat itu seperti Nas dan AZ. Meskipun Infinite tidak sukses, pengalaman ini membantunya mengasah gaya dan identitas rapnya.
- Slim Shady EP dan Perubahan Gaya: Pada 1997, Eminem menciptakan alter-ego bernama Slim Shady, persona yang lebih agresif dan nihilistik, dan merilis Slim Shady EP. Perubahan gaya ini membantu Eminem menarik perhatian Dr. Dre, produser legendaris yang kemudian menandatangani Eminem ke labelnya, Aftermath Entertainment.
3. Kesuksesan Global dan Kontroversi (1999-2004)
- The Slim Shady LP (1999): Setelah bekerja sama dengan Dr. Dre, Eminem merilis album major label pertamanya, The Slim Shady LP, pada 1999. Album ini sukses besar secara komersial dan kritis, dengan hits seperti “My Name Is” dan “Guilty Conscience.” Lirik yang provokatif dan penuh humor gelap, dikombinasikan dengan gaya rap cepat, membuat Eminem terkenal dalam waktu singkat. Album ini memenangkan Grammy untuk Best Rap Album dan Eminem mendapatkan Grammy pertamanya sebagai Best Rap Solo Performance.
- The Marshall Mathers LP (2000): Pada tahun 2000, Eminem merilis album kedua yang lebih sukses, The Marshall Mathers LP. Album ini menampilkan beberapa lagu hit, termasuk “The Real Slim Shady,” “Stan,” dan “The Way I Am.” Album ini menjadi salah satu album hip-hop dengan penjualan tercepat dalam sejarah dan mendapat pujian kritis. Namun, album ini juga kontroversial karena lirik-liriknya yang dianggap misoginis, homofobik, dan kekerasan. Eminem sering diprotes oleh kelompok sosial, tetapi hal itu justru menambah popularitasnya.
- The Eminem Show (2002): Album ketiganya, The Eminem Show, dirilis pada 2002 dan menjadi salah satu album paling sukses dalam kariernya. Hits seperti “Without Me,” “Cleanin’ Out My Closet,” dan “Sing for the Moment” memperlihatkan Eminem yang lebih reflektif, meskipun tetap penuh kritik sosial. Album ini memenangkan Grammy untuk Best Rap Album dan memperkuat posisi Eminem sebagai raja rap di awal 2000-an.
- Film 8 Mile (2002): Pada tahun yang sama, Eminem membintangi film semi-otobiografi, 8 Mile, yang menceritakan kisah perjuangan seorang rapper muda di Detroit. Film ini sukses besar secara komersial dan kritis. Lagu “Lose Yourself” dari soundtrack film ini menjadi salah satu hit terbesar Eminem dan memenangkan Oscar untuk Best Original Song, prestasi yang langka bagi rapper.
4. Perjuangan dengan Kesehatan dan Masalah Pribadi (2004-2008)
- Encore (2004): Album berikutnya, Encore, dirilis pada 2004. Meskipun sukses secara komersial, album ini menerima ulasan yang lebih campur aduk. Beberapa kritikus mencatat penurunan kualitas lirik dan produksi dibandingkan dengan album-album sebelumnya. Pada masa ini, Eminem mulai berjuang dengan masalah pribadi, termasuk kecanduan obat-obatan.
- Hiatus dan Rehabilitasi: Setelah Encore, Eminem mulai menarik diri dari sorotan publik karena masalah kecanduan obat-obatan. Pada 2007, ia mengalami overdosis yang hampir fatal, dan setelah kejadian ini, dia masuk rehabilitasi untuk pulih. Tahun-tahun ini merupakan periode tersulit dalam hidupnya, di mana ia juga kehilangan sahabat dan rekannya, Proof, yang meninggal pada 2006.
5. Kembalinya ke Musik dan Kebangkitan Karier (2009-2013)
- Relapse (2009): Setelah berhasil pulih, Eminem kembali ke musik dengan merilis album Relapse pada 2009. Album ini memperlihatkan Eminem yang kembali ke gaya rap horor-core dengan tema obat-obatan dan trauma masa lalu. Meskipun sukses secara komersial dan memenangkan Grammy, album ini tidak mendapat pujian seluas karya-karyanya sebelumnya. Bahkan Eminem sendiri kemudian mengakui bahwa Relapse bukan album terbaiknya.
- Recovery (2010): Pada 2010, Eminem merilis album Recovery, yang mendapat ulasan positif dan merupakan pergeseran dari tema gelap di album sebelumnya. Album ini menampilkan hit besar seperti “Not Afraid” dan “Love the Way You Lie” (bersama Rihanna). Recovery sukses secara global dan memenangkan Grammy untuk Best Rap Album, serta menandai kebangkitan Eminem ke puncak industri musik setelah masa kelam.
- The Marshall Mathers LP 2 (2013): Sebagai sekuel dari album klasiknya, The Marshall Mathers LP 2 dirilis pada 2013. Album ini dipuji oleh kritikus dan menampilkan hits seperti “Rap God” dan “The Monster” (juga dengan Rihanna). “Rap God” terkenal karena kemampuan rap cepat Eminem dan lirik yang kompleks. Album ini membuktikan bahwa Eminem masih bisa relevan dan mendominasi di industri musik.
6. Eksplorasi Politik dan Album Terbaru (2017-Kini)
- Revival (2017): Pada 2017, Eminem merilis album Revival, yang menunjukkan pendekatan yang lebih politis dan introspektif. Album ini mencerminkan rasa frustasi Eminem terhadap situasi politik di Amerika Serikat, terutama pada masa pemerintahan Donald Trump. Namun, Revival menerima ulasan campuran, dengan beberapa kritikus menganggap album ini kurang fokus.
- Kamikaze (2018): Hanya setahun kemudian, Eminem merilis album Kamikaze secara mendadak. Album ini mendapat ulasan yang lebih baik dan menampilkan Eminem yang kembali ke akar gaya agresifnya. Ia menyerang para kritikus, rapper baru, dan musisi lain yang menurutnya meremehkannya. Album ini sukses besar secara komersial dan membuktikan bahwa Eminem masih memiliki energi dan kreativitas.
- Music to Be Murdered By (2020): Pada Januari 2020, Eminem kembali mengejutkan dunia musik dengan merilis album Music to Be Murdered By tanpa promosi sebelumnya. Album ini menampilkan kolaborasi dengan artis seperti Juice WRLD dan Ed Sheeran, serta mendapat pujian karena produksi yang solid dan lirik yang lebih matang. Dia juga merilis Side B, versi deluxe dari album ini pada akhir 2020, yang menambah lebih banyak lagu baru. Penting juga untuk menetapkan jumlah kekalahan dan biaya kemenangan mahjong ways 2. Selain itu, Anda harus memiliki mata untuk mengidentifikasi jenis Slot Mahjong Ways 2 Gampang Menang Resmi Terbaru yang panas dan yang dingin.
7. Warisan dan Dampak Karier
- Pengaruh di Dunia Hip-Hop: Eminem dianggap sebagai salah satu rapper terbaik sepanjang masa, dengan teknik lirik yang rumit, permainan kata yang cerdas, dan pengaruh yang luas dalam budaya pop. Banyak artis hip-hop mengakui pengaruhnya terhadap karier mereka.
- Penghargaan dan Prestasi: Eminem telah memenangkan banyak penghargaan, termasuk 15 Grammy Awards, Oscar, dan berbagai penghargaan musik lainnya. Ia juga salah satu artis dengan penjualan album tertinggi sepanjang masa.
- Pengaruh dalam Budaya Pop: Lebih dari sekadar seorang musisi, Eminem menjadi simbol perjuangan keras, identitas diri, dan eksplorasi masalah sosial melalui musiknya. Lirik-liriknya yang kontroversial dan personal telah membuatnya menjadi ikon budaya yang relevan hingga hari ini.
Kesimpulan
Eminem telah melewati perjalanan karir yang penuh dengan tantangan dan kesuksesan. Dari perjuangan awal sebagai rapper yang berusaha mencari pengakuan hingga menjadi salah satu nama paling terkenal dalam industri musik, dia terus berinovasi dan mempengaruhi generasi musisi berikutnya. Meskipun menghadapi masalah pribadi, termasuk kecanduan dan kesehatan mental, Eminem selalu bangkit kembali dan membuktikan dirinya sebagai legenda hidup dalam dunia hip-hop.

Perjalanan Karir Rihana Dari Awal Hingga Kini
Rihanna, yang lahir dengan nama lengkap Robyn Rihanna Fenty pada 20 Februari 1988 di Saint Michael, Barbados, adalah salah satu bintang pop paling ikonik dan sukses di dunia. Karirnya yang luar biasa telah mencakup berbagai bidang, dari musik hingga fashion dan bisnis. Berikut perjalanan karir Rihanna dari awal hingga kini:
1. Awal Kehidupan dan Penemuan Talenta (2003–2004)
- Latar Belakang: Rihanna dibesarkan di Bridgetown, Barbados, dan menunjukkan bakat menyanyi sejak usia muda. Pada usia 15 tahun, dia membentuk sebuah grup musik bersama teman-temannya dan mengikuti audisi lokal.
- Penemuan oleh Evan Rogers: Pada tahun 2003, Rihanna ditemukan oleh produser musik asal Amerika, Evan Rogers, yang sedang berlibur di Barbados. Rogers terkesan dengan bakatnya dan mengundang Rihanna untuk datang ke Amerika Serikat guna merekam beberapa demo lagu.
- Kontrak dengan Def Jam: Demo Rihanna sampai ke tangan Jay-Z, yang saat itu menjabat sebagai CEO Def Jam Recordings. Pada tahun 2005, Rihanna menandatangani kontrak rekaman dengan Def Jam setelah audisi yang mengesankan di hadapan Jay-Z.
2. Debut dan Awal Kesuksesan (2005–2006)
- Album Debut: “Music of the Sun” (2005): Album debut Rihanna, Music of the Sun, dirilis pada Agustus 2005 dan menampilkan single sukses “Pon de Replay.” Lagu ini memadukan pengaruh dancehall dan R&B, dan menjadi hit global, mencapai posisi dua di tangga lagu Billboard Hot 100.
- Album Kedua: “A Girl Like Me” (2006): Pada 2006, Rihanna merilis album keduanya, A Girl Like Me, yang semakin mengukuhkan popularitasnya. Lagu “SOS” menjadi single pertamanya yang mencapai posisi nomor satu di Billboard Hot 100, menandai awal dari rangkaian kesuksesan chart yang panjang.
3. Terobosan dengan “Good Girl Gone Bad” (2007–2009)
- Album “Good Girl Gone Bad” (2007): Pada tahun 2007, Rihanna merilis album ketiganya, Good Girl Gone Bad, yang dianggap sebagai terobosan besar dalam karirnya. Album ini menampilkan beberapa hit besar, termasuk “Umbrella” (featuring Jay-Z), yang menjadi salah satu lagu paling ikonik dalam karir Rihanna. “Umbrella” memenangkan Grammy Award dan berada di puncak tangga lagu di berbagai negara.
- Evolusi Gaya: Good Girl Gone Bad menandai pergeseran gaya musik Rihanna ke arah yang lebih edgy dan matang, memadukan pop, R&B, dan elemen elektronik. Album ini juga memulai fase baru dalam gaya fashion Rihanna yang lebih berani dan eksperimental. Para pemain berada dalam situasi berisiko tinggi di mana pemikiran strategis, analisis lawan, dan penyesuaian terhadap lingkungan yang berubah menjadi sangat penting. Selain itu, keakraban antar pemain, kesempatan untuk bertemu dengan para profesional terkenal, dan energi umum turnamen membuat pengalaman yang tak terlupakan dan menyenangkan hillcrestresidenceapts.com.
4. Transformasi Musik dan Kesuksesan Lanjutan (2009–2012)
- Album “Rated R” (2009): Setelah insiden kekerasan domestik dengan Chris Brown pada tahun 2009, Rihanna merilis Rated R, album yang lebih gelap dan emosional. Lagu-lagu seperti “Russian Roulette” dan “Rude Boy” menunjukkan sisi yang lebih kuat dan dewasa dari Rihanna.
- Album “Loud” (2010) dan “Talk That Talk” (2011): Rihanna kembali dengan album yang lebih ceria dan penuh warna dengan Loud, yang menampilkan hits seperti “Only Girl (In the World)” dan “What’s My Name?” Album ini diikuti oleh Talk That Talk pada 2011, yang menampilkan hits besar “We Found Love” bersama Calvin Harris. Lagu ini menjadi salah satu lagu terbesar dalam karirnya dan mendominasi tangga lagu di seluruh dunia.
- Album “Unapologetic” (2012): Pada 2012, Rihanna merilis Unapologetic, yang memenangkan Grammy Award untuk kategori Best Urban Contemporary Album. Single utamanya, “Diamonds,” menjadi hit global dan menambahkan daftar panjang kesuksesannya di tangga lagu.
5. Perluasan ke Dunia Fashion dan Bisnis (2013–2017)
- Fashion Icon: Rihanna mulai mendapatkan pengakuan sebagai ikon fashion di seluruh dunia. Gayanya yang berani dan inovatif membuatnya sering diundang ke acara-acara fashion ternama. Dia juga berkolaborasi dengan berbagai merek fashion terkenal, seperti Puma, dan kemudian meluncurkan lini pakaian dan alas kaki.
- Peran dalam Film: Selain musik dan fashion, Rihanna juga mulai menjajal dunia akting. Pada 2012, ia muncul dalam film Battleship dan terus membintangi film lain seperti Valerian and the City of a Thousand Planets (2017) dan Ocean’s 8 (2018).
- Bisnis Kecantikan: Pada 2017, Rihanna meluncurkan lini produk kecantikannya, Fenty Beauty, yang menggemparkan industri kecantikan. Produk Fenty Beauty dipuji karena inklusivitasnya, menawarkan berbagai warna foundation yang cocok untuk semua warna kulit. Fenty Beauty segera menjadi sukses besar secara komersial dan memperkuat status Rihanna sebagai pebisnis ulung.
6. “ANTI” dan Fokus pada Bisnis (2016–2020)
- Album “ANTI” (2016): ANTI, album studio kedelapan Rihanna, dirilis pada 2016. Album ini menampilkan single “Work” (featuring Drake) yang menjadi hit besar. ANTI berbeda dari album sebelumnya karena lebih eksperimental dan artistik, dengan pengaruh dari berbagai genre seperti R&B alternatif dan reggae. Album ini mendapat pujian kritis dan komersial, meskipun Rihanna mulai fokus lebih banyak pada bisnis daripada musik setelah ini.
- Kesuksesan Fenty Beauty dan Savage X Fenty: Fenty Beauty terus tumbuh pesat, dan Rihanna memperluas kerajaan bisnisnya dengan meluncurkan Savage X Fenty, lini pakaian dalam yang inklusif dan dirancang untuk merayakan semua bentuk tubuh. Peragaan busana Savage X Fenty mendapat pujian karena menggabungkan musik, seni, dan inklusivitas model, dengan pendekatan yang inovatif.
7. Status Miliarder dan Pengaruh Global (2021–sekarang)
- Rihanna Jadi Miliarder: Pada tahun 2021, Rihanna resmi dinobatkan sebagai miliarder oleh Forbes, sebagian besar berkat kesuksesan Fenty Beauty dan Savage X Fenty. Selain itu, dia adalah musisi wanita terkaya di dunia, meskipun sebagian besar kekayaannya berasal dari bisnis di luar musik.
- Penghargaan dan Pengakuan: Rihanna diakui atas kontribusinya di dunia musik, fashion, dan bisnis. Pada 2021, ia dianugerahi penghargaan National Hero of Barbados, karena prestasinya yang mengangkat nama negara asalnya di kancah global.
- Kembalinya ke Musik: Setelah hiatus musik selama beberapa tahun, Rihanna merilis single “Lift Me Up” untuk soundtrack film Black Panther: Wakanda Forever pada tahun 2022. Lagu ini menunjukkan bahwa meskipun dia telah fokus pada bisnis, kecintaannya pada musik tetap hidup.
Kesimpulan
Perjalanan karir Rihanna dari awal hingga sekarang mencerminkan seorang artis yang terus berkembang, berani bereksperimen, dan memperluas pengaruhnya ke berbagai bidang. Dari penyanyi pop yang meraih ketenaran global hingga ikon fashion dan pengusaha sukses, Rihanna telah menjadi simbol kekuatan, inklusivitas, dan kreativitas. Meskipun ia telah mendiversifikasi karirnya di luar musik, Rihanna tetap menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di dunia hiburan.

3 Berita Artis Terheboh: Kabar Terbaru Kasus 2024
Selebgram sekaligus pengusaha Marissya Icha menyampaikan kabar terbaru soal kasus video syur 47 detik.
Kabar terbaru kasus video syur 47 detik menjadi salah satu berita artis terheboh entertainment JPNN sepanjang Senin (29/5).
Sementara itu, Desta dan Natasha Rizki menjalani sidang perdana perceraiannya di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan.
Kemudian, fakta di balik video pernikahan Sule dan Ucie Sucita slot gacor thailand yang jadi perbincangan di media sosial diungkap.
Pengin tahu lebih lengkapnya? Simak rangkuman beritanya berikut ini:
1. Kabar Terbaru Kasus Video Syur 47 Detik
Menurut dia, dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang menyeret aktris Rebbeca Klopper.
2. Desta dan Natasha Jalani Sidang Cerai
Baik Desta maupun Natasha Rizki menghadiri sidang perdana tersebut dengan didampingi tim kuasa hukum masing-masing.
“Ya, sudah dilakukan, sesuai dengan kesepakan kami bareng,” ujar Desta di PA Jakarta Selatan, Senin (29/5).
3. Fakta Ijab Kabul Sule dan Ucie Sucita
Komedian Sule belum lama ini mengunggah video sedang melakukan ijab kabul dengan pedangdut Ucie Sucita.
Video tersebut sempat menghebohkan dunia maya, terlebih status Sule kini sebagai duda.
Namun, setelah dikonfirmasi, hal tersebut rupanya hanya cuplikan video klip lagu duet terbaru Sule dan Ucie.

Curhat Selebriti Nyoblos Pemilu 2024 di Luar Negeri
Sejak 5 Februari 2024, warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri sudah mampu mengimbuhkan suara dengan sebutan lain nyoblos di Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Diketahui tersedia 128 Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) di seluruh dunia. Di pada barisan para WNI yang mengantre untuk memakai hak pilihnya, tersedia sejumlah selebriti seperti Natasha Wilona hingga Acha Septriasa. Lewat account media sosialnya, mereka sharing cerita, foto, dan video peristiwa nyoblos di negeri sebrang.
1. Natasha Wilona
Dalam unggahan Instagramnya, Sabtu, 10 Februari 2024, Natasha Wilona yang sedang berlibur mengabarkan sudah mengimbuhkan hak suaranya di New York, Amerika Serikat. Dia membagikan dua foto yang perlihatkan tinta biru mewarnai jari kelingking sebagai sinyal sudah mengimbuhkan hak suara. Di slide terakhir, dia membagikan video waktu mengantre mengimbuhkan suara. Sang ibunda, Theresia, kelihatan berada di depannya.
2. Acha Septriasa
Acha Septriasa yang waktu ini menetap di Sydney, Australia diketahui sudah mengimbuhkan suaranya di Pemilu 2024. Dia muncul menyoblos bersama sang suami, Vicky Kharisma, di TPS 16 di Maroubra Junction https://www.seasidevolleyballclub.com/ Public School. Pasangan itu juga sempat berfoto bersama putri mereka, Bridgia Kalina Kharisma. “Pesta Demokrasi di Sydney AU,” tulis Acha sebagai keterangan Instagram, Sabtu, 10 Februari 2024.
3. Cinta Laura
Seperti Natasha Wilona, Cinta Laura juga mengimbuhkan hak suaranya di kota Big Apple itu. “NYOBLOS di New York Let’s go, Indonesia!” tulisnya. Di unggahan itu, Cinta juga membagikan lebih dari satu foto dia sebelum akan dan sehabis nyoblos. Di salah satu foto, Cinta kelihatan terhubung kertas suara juga kertas suara penentuan presiden. Di foto lain, dia muncul di bilik suara berwarna putih bertuliskan Komisi Pemilihan Umum. Dia juga memamerkan jari kelingking yang sudah dicelupkan ke tinta biru sebagai sinyal sudah memakai hak pilih.
4. Umi Pipik
Umi Pipik membagikan peristiwa waktu memakai hak suaranya di dalam Pemilu 2024 di Madinah, Arab Saudi. Dia mengunggah lebih dari satu foto dan video juga capres pilihannya lewat Instagram, Sabtu 10 Februari 2024. Istri mendiang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje itu muncul berpose di kira-kira daerah pemungutan suara.
Dalam unggahannya itu, Umi menyebutkan Pemilu di Madinah dan Mekkah sudah ditunaikan lebih dulu, yakni pada tanggal 9 Februari 2024. Dia juga menyebutkan meniti salat istikharah sebelumnya sebelum akan pilih pilihan. “Bismillah hasil istikharah, semoga pilihan ini membawa keridhoan Allah ta’ala dan semoga Allah ijabah doaku disini,” tulisnya. Umi Pipik juga mengingatkan kepada pengikut dan pengguna Instagram glutenthiefbakery lainnya agar saling menghormati pilihan masing-masing.
5. Ivan Gunawan
Desainer Ivan Gunawan diketahui mengimbuhkan hak suaranya di Paris. “Hari ini Saya mampu nyoblos di Paris,” tulis Ivan Gunawan atau Igun di Instagram, Sabtu, 10 Februari 2024. Dia juga mengutarakan semoga pilihannya yang terbaik. Di unggahan itu, Igun juga membagikan foto sambil memamerkan jari kelingkingnya bertinta biru, bukti sudah nyoblos di luar negeri. Jangan lupa nyoblos di Pemilu 2024 pada Rabu, 14 Februari 2024, ya, bagi Sahabat Cantika yang berada di Indonesia.